Jakarta – Peneliti lembaga IndoStrategi Andar Nubowo mengungkapkan bahwa persoalan banjir bisa menjadi isu krusial menjelang pemilihan gubernur DKI Jakarta. Apalagi, warga DKI Jakarta sedang menunggu bukti dari apa yang pernah dikatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama alias Ahok bahwa DKI Jakarta tidak akan banjir lagi.
“Tahun 2015, Ahok pernah mengatakan bahwa Jakarta tidak akan kena banjir, ternyata banjir juga terjadi dan parah kemarin di Kemang. Meskipun, ada faktor kali Krukut yang jebol. Tetapi ini kan menunjukkan sebenarnya penataan dan pembenahan sungai-sungai di Jakarta perlu dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif. Jadi, tidak hanya di satu titik, tetapi di seluruh sungai sehingga peristiwa Kemang tidak terjadi,” ujar Andar di Jakarta, Selasa (30/8).
Andar mengingatkan Ahok agar segera mengambil langkah solutif untuk mengatasi banjir di Ibukota. Pasalnya, jika terjadi banjir lagi, bisa saja akan mengecewakan publik dan pada akhirnya menggerus tingkat kepuasan dan kepercayaan terhadap Ahok.
“Banjir kemarin di Kemang menunjukkan ternyata kinerja Pak Ahok perlu ditingkatkan lagi khusus dalam penanganan banjir,” tandas dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan persoalan banjir terkait manajemen pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi banjir. Namun, kata dia publik tentu bertanya-tanya, mengapa pemda DKI Jakarta tidak memanfaatkan APBD yang besar untuk melakukan penataan dan pengelolahan sungai-sungai agar mencegah banjir.
“Kalau ini yang terjadi, berarti Ahok tidak memanfaatkan APBD yang besar tersebut untuk memperbaiki sarana publik atau mengatasi banjir. Kalau dikaitkan dengan APBD, berarti penyerapan APBD tidak maksimal dan berdampak pada salah satu persoalan yakni banjir,” pungkas dia.
Politisasi Kasus Banjir Tak Berpengaruh
Lebih lanjut, Andar mengatakan bahwa politisasi kasus banjir susah mempengaruhi elektabilitas dan popularitas Ahok. Pasalnya, warga DKI Jakarta pada umumnya merupakan pemilih yang rasional dengan tingkat pendidikan rata-rata SMA.
“Kasus banjir ini tidak bisa dipolitisasi atau didramatisasi untuk menyerang Ahok. Biarkan fakta-fakta yang berbicara dan publik bisa menilainya,” ujar Andar.
Hal senada diungkapkan juga oleh peneliti Populi Center Nona Evita. Menurut Nona, potensi untuk melakukan politisasi terhadap berbagai persoalan di DKI Jakarta termasuk banjir sangat besar menjelang pilgub DKI Jakarta. Namun, dia yakin upaya-upaya tersebut tidak akan berpengaruh banyak terhadap Ahok.
“Apalag kasus banjir di Kemang kemarin bakal tidak berpengaruh banyak pada elektabilitas Ahok. Karena indikator kinerja kerja Ahok tidak hanya pada banjir, tetapi juga pada upaya mengatasi macet, penyediaan fasilitas kesehatan dan pendidikan, reformasi birokrasi dan indikator-indikator lainnya,” jelas Nona.
Yustinus Paat/FMB
Suara Pembaruan
EmoticonEmoticon