Ahli Hingga Teman SD, Inilah Empat Saksi Meringankan di Sidang ... - Wow Keren

Ahli Hingga Teman SD, Inilah Empat Saksi Meringankan di Sidang ... - Wow Keren

2:17:00 AM Add Comment

Benarkah dalam persidangan hari ini ada saksi ahli yang pernah hadir di kasus kopi sianida Jessica Wongso?

WowKeren.com - Sidang kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali digelar pada hari ini, Selasa (14/3). Persidangan ke-14 kali ini mulai memasuki pembuktian dengan saksi meringankan yang dihadirkan pihak kuasa hukum. Untuk sidang hari ini rencananya akan ada 4 saksi yang dihadirkan.

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu tim pengacara Ahok, I Wayan Sidarta dilansir dari Detik, Senin (13/3). "Akan ada empat saksi yaitu dari Bangka Belitung, Mantan Ketua Panwaslu Kabupaten Belitung, teman Ahok yang tahu tentang fakta-fakta di lapangan saat itu, juga ahli pidana dari UGM," kata Wayan.

Saksi pertama adalah Juhri, Mantan Ketua Panwaslu Kab. Belitung pada 2006-2007. Kedua adalah Suyanto driver keluarga Ahok. Ketiga yaitu Fajrun teman SD yang pasti mengetahui tentang fakta-fakta di lapangan. Serta keempat adalah ahli pidana Prof. Edward Omar Sharif dari UGM yang juga pernah bersaksi dalam persidangan kasus kopi sianida Jessica Wongso.

Kuasa hukum mengklaim bahwa keempat saksi itu akan mengungkapkan semua kebenaran. Keempatnya juga diharapkan bisa membuat masyarakat mengetahui sosok Ahok yang sebenarnya. "Ya semua itu yang akan mengungkapkan dan merontokkan dugaan jaksa selama ini. Keempat saksi kita akan hadir besok (Selasa) dan mantap," tutup Wayan.

Sementara itu, ini adalah sidang pertama untuk menghadirkan saksi-saksi yang meringankan Ahok. Pada sidang-sidang Ahok sebelumnya, saksi dan ahli yang hadir berasal dari jaksa penuntut umum. Keempat saksi itu nantinya dimintai keterangan terkait latar belakang kehidupan Ahok. (wk/kr)

Berita Basuki Tjahaja Purnama terkait :
Kalah Terkait Izin Reklamasi Pulau, Pemprov DKI Bakal Banding?
Pemprov DKI Kalah Soal Reklamasi Pulau, Begini Komentar Ahok
Relawan PDI Semangat Minta Megawati Usung Jokowi-Ahok di Pilpres 2019
Jadi Saksi di Persidangan, Sopir Ahok Bersikap Janggal
Lihat berita terbaru Basuki Tjahaja Purnama ...

Koleksi foto Basuki Tjahaja Purnama terkini (24 foto):


from sidang kopi sianida - Google News http://ift.tt/2mXLZnv
via IFTTT
Banding Ditolak, Jessica Kumala Wongso Ajukan Kasasi - Tribunnews

Banding Ditolak, Jessica Kumala Wongso Ajukan Kasasi - Tribunnews

2:17:00 AM Add Comment

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso akan mengajukan kasasi, setelah banding yang diajukan telah ditolak oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Putusan telah diketok oleh Ketua Majelis Elang Prakoso Wibowo, beserta anggota Sri Anggarwati dan Pramodhana KK Atmadja. Artinya, majelis tinggi sependapat dengan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara tersebut.

Menanggapi putusan itu, kuasa hukum Jessica, Hidayat Bostam mengatakan, pihaknya akan mencoba upaya hukum lain, yakni mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

"Kalau memang sudah diputus dan sudah diserahkan, kalau benar keputusannya itu, kita akan kasasi," ujar Hidayat saat dihubungi wartawan, Senin (13/3/2017).

Kuasa hukum Jessica akan menyambangi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mengambil berkas putusan penolakan banding.

"Di Pengadilan tinggi kita belum tahu pertimbangannya apa. Makanya mau ambil dulu berkasnya," ujar Hidayat.

Sebelumnya, Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta memberikan putusan banding terkait kasus kopi sianida. Putusan itu, menguatkan putusan sidang sebelumnya.

Humas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Jamaludin Samosir mengatakan, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta telah memberikan putusan banding terkait kasus kopi sianida itu dengan terpidana Jessica Kumala Wongso.

"Satu menerima permintaan banding dari penasehat hukum terdakwa dan jaksa penuntut umum. Dua menguatkan keputusan pengadilan negeri jakarta pusat nomor 777/2016/PN Jakarta Pusat," ujar Jamaludin saat dihubungi wartawan, Senin (13/3/2017).

Majelis Hakim menetapkan supaya terdakwa berada dalam tahanan. Kemudian membebankan kepada terdakwa biaya perkara sebesar Rp 2.000.

"Diputuskan oleh Hakim Ketua Erlang Prakoso Wibowo, Hakim Anggota Pramodana K.K Atmadja, dan Sri Anggarwati," ujar Jamaludin.

Dalam putusannya, Majelis Hakim menguatkan putusan sidang sebelumnya yang memvonis Jessica dengan hukuman 20 tahun penjara atas pembunuhan yang dilakukan Jessica terhadap Wayan Mirna Salihin.

Hal itu berdasarkan penetapan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor 393/Pid/2016/PT.DKI tanggal 21 Desember 2016. Putusan sendiri diambil Majelis Hakim pada 7 Maret 2017.



from sidang kopi sianida - Google News http://ift.tt/2mXMvSH
via IFTTT
Ternyata, Jessica Ditawari Main Film Tentang Kopi Sianida Meski ... - Banjarmasin Post

Ternyata, Jessica Ditawari Main Film Tentang Kopi Sianida Meski ... - Banjarmasin Post

2:17:00 AM Add Comment

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Jessica Kumala Wongso memilih menghabiskan waktu di balik jeruji sel dengan menulis skenario film. Naskah film tersebut berisi tentang kehidupan pribadi yang akhirnya membawa ke rumah tahanan.

"Jessica dapat tawaran dari produser, karena melihatnya Jessica tidak bersalah," ujar Pengacara Jessica, Hidayat Bostam, Selasa (14/3).

Kendati demikian, Hidayat enggan membeberkan sosok produser yang bakal membuat film tentang Jessica. Ia hanya memastikan, pembuatan film tersebut telah didiskusikan antara Jessica, keluarga dan pengacara.

"Mereka setuju kisah Jessica diangkat ke layar lebar, namun setelah dirinya bebas dari penjara," ungkapnya.

Menurut Hidayat, pertimbangan ini diambil karena Jessica sendiri yang akan melakukan casting terhadap pemeran dirinya. "Iya menunggu dia bebas dulu. Kalau hasil MA baru berjalan," tambah Hidayat.

Hidayat mengatakan bahwa Jessica tidak ingin penggambaran dirinya di film tersebut dibuat berlebihan. Dirinya meminta filmnya sesuai dengan dirinya.

Selain menulis skenario, Jessica mulai terbiasa dengan kehidupan di Rutan Pondok Bambu. Setiap pagi dirinya kerap berolah raga dengan penghuni Rutan lainnya. Di dalam sel yang dihuni sepuluh orang tersebut, Jessica sering berdiskusi dengan temannya pada hari Sabtu dan Minggu. Dirinya juga rajin mengunjungi perpustakaan Rutan.

Bukan hanya itu, berada di Rutan Pondok Bambu, Jessica meninggalkan kehidupan lamanya yang serba kecukupan. Hal ini membuat Jessica kerap kangen dengan kehidupannya di luar sel.

Kepada pengacaranya, Jessica sering mengungkapkan rasa kangennya tersebut. Jessica sering mengungkapkan rasa kangen terhadap kamar dan keponakannya.

"Om kangen tidur di kasur, kangen tidur di kamar aku," ujar Jessica seperti yang diceritakan oleh Hidayat seraya mengaku kangen terhadap makanan favoritnya ayam goreng.

"Kalau dia sudah minta begitu, biasanya kami dan keluarganya bawakan," jelas Hidayat.
Sosok Jessica menjadi sorotan publik setelah terbukti membunuh sahabatnya, Wayan Mirna Salihin. Mirna tewas setelah meminum es kopi Vietnam yang dipesankan Jessica saat mereka bertemu di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada Rabu, 6 Januari 2016.

Jessica ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan Mirna pada Jumat, 29 Januari 2016. Selanjutnya sidang Jessica menjadi perhatian publik setelah disiarkan secara langsung oleh beberapa televisi swasta. Kuasa hukum terdakwa, Otto Hasibuan, menyatakan banding atas putusan tersebut.

Mirna meninggal setelah meminum es kopi Vietnam yang dipesan Jessica di Kafe Olivier pada 6 Januari 2016. Hasil pemeriksaan dari Puslabfor Polri menunjukkan bahwa Mirna meninggal karena keracunan sianida.



from sidang kopi sianida - Google News http://ift.tt/2mhTF6Z
via IFTTT
Clara Sutantio dan Pembuktian Leher Jerapah - JawaPos.com - Jawa Pos (Siaran Pers) (Blog)

Clara Sutantio dan Pembuktian Leher Jerapah - JawaPos.com - Jawa Pos (Siaran Pers) (Blog)

1:42:00 AM Add Comment

TEGAS: Clara Sutantio. (File Asia's Next Top Model)

JawaPos.com - Kontestan Asia's Next Top Model cycle 5 dari Indonesia yang lain adalah Clara Sutantio. Namun, dia tidak bisa ditemui langsung karena ada pekerjaan di Hongkong hingga Mei mendatang.

Perempuan kelahiran Jakarta, 19 September 1995, itu dihubungi via e-mail dan mengonfirmasi bahwa dirinya juga menjadi kontestan wakil Indonesia. ’’Sebuah prestasi dan kehormatan bagi saya mewakili Indonesia,’’ ujar model yang bergabung dengan EdgeModels Jakarta itu.

Clara menyebut dirinya passionate dan perfeksionis dalam dunia modeling. Baginya, dunia modeling adalah lahan kerja ideal. ’’Ini satu-satunya bidang yang saya sukai dan kuasai. Apa pun yang terjadi, saya menekuni modeling,’’ kata perempuan yang mendapat julukan The Entitled dari AsNTM itu.

Menjadi model, Clara membangun percaya dirinya. Kekurangan tubuhnya bisa menjadi kelebihan selama pemotretan atau berjalan di catwalk. ’’Leher saya yang panjang mirip jerapah membantu saya dapat beauty shot (foto pundak ke atas) yang bagus,’’ ujarnya. Warna kulit yang gelap pun membuat Clara terlihat sehat dan eksotis selama show dan pemotretan.

Jika Vero dan Val mengikuti audisi secara online, Clara mengikuti audisi walk-in. Dia ikut audisi di Hotel The Hermitage, Jakarta, pada 5 November. ’’Saya harus menunggu 5 jam sebelum mendapat giliran audisi. Prosesnya lebih banyak interview sih,” ujar penggemar makanan spicy itu.

Salah satu alasan Clara mengikuti AsNTM adalah pembuktian karir. ’’Saya pernah dibilang tidak profesional oleh salah satu e-commerce. Lewat ajang ini, saya mau menunjukkan bahwa saya lebih dari sekadar yang mereka katakan,’’ kata Clara.

Dengan motto ’’be more successful, be happy”, Clara benar-benar total mulai audisi hingga syuting di Singapura. Clara punya cara untuk memotivasi diri sendiri. Yakni, mengingat momen di mana dia drop dan dinilai tidak profesional. ’’Saya orangnya bisa dibilang pendendam dan selalu ingin membalas momen di mana saya sakit hati,’’ katanya, lantas tertawa. Dengan mengingat saat dia jatuh, Clara selalu mengingatkan diri untuk menjadi lebih baik lagi.

Mengenai pembawaan, Clara bisa dibilang fierce, baik wajah maupun pembawaan. Namun, di sisi lain, dia adalah sosok yang sweet dan ceria. ’’Saya easy-going dan cenderung ngomong apa adanya. Kayaknya orang Indonesia tidak siap dengan model dengan sifat seperti saya,’’ ujar Clara, lantas tertawa.

Clara sangat sayang dengan keluarga. Dia anak tunggal dan orang tua juga melimpahinya dengan kehangatan cinta. Lewat modeling, dia ingin membalas kasih sayang orang tua dengan cara memberikan nafkah yang layak. ’’Selain menyalurkan passion, modeling adalah cara untuk membahagiakan keluarga,’’ ujarnya.

Clara cukup tegas untuk tidak mengungkapkan lebih banyak tentang show. Dia tidak mau menjelaskan apa yang dipelajari selama di AsNTM atau bagaimana relasinya dengan kontestan lain, termasuk Vero dan Val. ’’Nanti saja, lihat show-nya. Yang pasti, saya lakukan yang terbaik untuk Indonesia selama syuting November hingga Januari lalu,’’ kata Clara. (len/c4/ayi/tia)

Alur Cerita Berita

Rekomendasi Untuk Anda



from september ceria - Google News http://ift.tt/2mJyqYd
The Girl With the Dragon Tattoo Sequel Announced with Don't Breathe Director, Entirely New Cast - IGN

The Girl With the Dragon Tattoo Sequel Announced with Don't Breathe Director, Entirely New Cast - IGN

1:17:00 AM Add Comment
Coming next year.

Fede Alvarez is directing the follow-up to 2011's The Girl With the Dragon Tattoo. The Girl in the Spider's Web comes to theaters October 5, 2018, with production scheduled to begin this September.

The new movie, based on the Steig Larsson Millennium book series, is also bringing on an entirely new cast, with Alvarez currently "meeting with actresses" to play lead character Lisbeth Salander.

In the 2011 movie, Salander was played by Rooney Mara. Back in 2015 Mara claimed she was still involved with The Girl in the Spider's Web, but that is no longer the case.

This is the first movie in the series to be "produced into an English-language film in its initial adaptation." The original The Girl With the Dragon Tattoo movie, along with adaptations of The Girl Who Played with Fire and The Girl Who Kicked the Hornets' Nest, were originally Swedish films; the 2011 U.S. movie by director David Fincher was a remake. The Girl in the Spider's Web is the fourth novel in the series, and was written by David Lagercrantz (Larsson died in 2004.)

In November, we spoke with Alvarez about making The Girl in the Spider's Web. At the time, Alvarez said he was working on a rewrite, saying "so far it's all good. Everything we've pitched so far is 'let's do it.'"

Seth Macy is IGN's weekend web producer and just wants to be your friend. Follow him on Twitter @sethmacy, or subscribe to Seth Macy's YouTube channel.



from Don T Breathe - Google News http://ift.tt/2mXHGbN
Alberta team granted federal funding to help stop Zika virus - iNews880.com

Alberta team granted federal funding to help stop Zika virus - iNews880.com

12:49:00 AM Add Comment

A team from the University of Alberta is among three Canadian research groups awarded federal grants to study the Zika virus.

READ MORE: University of Alberta researches ways to diagnose, treat Zika virus

Cell biology professor Tom Hobman’s lab will get $500,000 over three years from the Canadian Institutes of Health Research (CIHR), to further their investigation into how the virus changes host cells during infection, and spreads in fetal tissue.

Hobman will also try to understand why Zika can survive in humans for months. Other mosquito-borne viruses such as Dengue and West Nile are typically cleared out by the immune system in a week or two.

“By understanding the process, possibly one can develop some way to block persistence,” said Hobman. “Obviously the longer it can persist, the bigger the window of time in which the virus can be transmitted from person to person.”

READ MORE: Here’s how hard Zika virus hit Canadian tourists last year

“We are trying to develop a new diagnostic test for the Zika virus,” said postdoctoral fellow Daniel Limonta. “We are also testing new potential antivirals.”

There are currently no antiviral therapies or vaccines available for Zika.

Hobman’s team will work closely with a research group in Rio de Janeiro, Brazil. The other two Canadian teams awarded CIHR grants are headed by Keith Pardee and Beate Sander in Ontario.

To date, 481 cases of Zika have been detected in Canada. Most were travel-related, but the virus can be transmitted sexually. Zika is linked to severe birth defects.



from virus zika - Google News http://ift.tt/2mXMHRO
Human antibody for Zika virus promising for treatment, prevention - Greensburg Daily News

Human antibody for Zika virus promising for treatment, prevention - Greensburg Daily News

12:49:00 AM Add Comment

WEST LAFAYETTE — Researchers have determined the structure of a human antibody bound to the Zika virus, revealing details about how the antibody interferes with the infection mechanism – findings that could aid in development of antiviral medications.

The new findings also suggest the antibody might be especially effective because a lower concentration than expected is needed to inhibit a key mechanism of infection, making it more potent than previous antibodies studied. The research was performed by a team from Purdue University, Vanderbilt University Medical Center and the Washington University School of Medicine.

The human antibody was isolated by the Vanderbilt and Washington University researchers, who reported their findings earlier this year. Those findings showed that the antibody, which was isolated from a person previously infected with Zika virus, neutralizes Zika strains that belong to African, Asian and American lineages and is able to reduce fetal infection and death in mice.

“However, until now what remained unknown was the mechanism of neutralization of Zika infection by the antibody and the structural basis for neutralization,” said Michael Rossmann, Purdue’s Hanley Distinguished Professor of Biological Sciences.

The findings are being reported today (March 16) in the journal Nature Communications.

The research team was led by Rossmann and Richard Kuhn, both professors in Purdue’s Department of Biological Sciences, and senior postdoctoral scientist S. Saif Hasan. Research to isolate the antibody was led by James E. Crowe Jr., a professor of pediatrics, pathology, microbiology and immunology at Vanderbilt, and Michael S. Diamond, the Herbert S. Gasser Professor at Washington University. A YouTube video is available at https://youtu.be/DQast8epdOw.

Zika belongs to a family of viruses called flaviviruses, which includes dengue, West Nile, yellow fever, Japanese encephalitis and tick-borne encephalitic viruses.

In the new findings, researchers determined the combined three-dimensional structure of the Zika virus while attached to a key binding site on the antibody known as the antigen binding fragment, or a Fab molecule.

“It has potential to be a therapeutic neutralizing human antibody” said Kuhn, director of the Purdue Institute of Inflammation, Immunology and Infectious Disease (PI4D).

The genome of the Zika virus is housed inside a protective shell that includes 60 repeating units, each containing three envelope proteins, or E proteins. As the virus attaches to a host cell’s outer membrane a difference in pH, or acidity, in the membrane causes these “trimers” to expose “fusion peptides,” leading to the transfer of the viral RNA genome, a step critical to infection. The new findings show the antibody’s binding to Zika inhibits this pH-triggering mechanism, neutralizing the virus by “cross-linking” the E proteins, tying them up and preventing their reorganization into “fusogenic” trimers.

“This hypothesis is supported by pre- and post-neutralization assays of Zika infection, showing the antibody is able to significantly inhibit infection,” Rossmann said. “This approach should provide broad-range protection against virtually all strains of Zika.”

Moreover, considering that the surface of Zika is made of 60 copies of three E proteins, it would be expected that 180 copies of the antibody’s Fab molecules would be needed for neutralization.

“However, one antibody binds for six E proteins, so only 30 are needed,” Hasan said. “Therefore, you don’t need a high concentration of antibodies to achieve neutralization.”

The findings primarily will aid in the development of antiviral drugs but also will help researchers identify important sites on the virus for human antibodies to hook onto, which could be useful in developing vaccines down the road, Kuhn said.

The researchers determined the structure at a resolution of 6.2 Ã…ngstroms using a technique called cryo-electron microscopy.

The Zika virus has been associated with a birth defect called microcephaly that causes brain damage and an abnormally small head in babies born to mothers infected during pregnancy. The virus also has been associated with the autoimmune disease Guillain-Barré syndrome, which can lead to temporary paralysis.

“Given the severity of the symptoms caused by Zika infection in humans, it is crucial to understand the immune response elicited by the infection to develop neutralizing anti-Zika therapies,” Rossmann said. “In contrast to other flaviviruses that are spread mainly by insects, recent evidence suggests that Zika can be transmitted sexually and from mother to child in addition to transmission by mosquitoes.”

The first major outbreak of the Zika virus was recorded in 2007 in Micronesia and then in 2013-14 in Oceania. The latest outbreak, which started in Brazil in 2014-15, has spread to other countries in South America, North America and the Caribbean. Four cases of fetal deformities were reported in December 2016 in New York City.

The paper was authored by Purdue senior postdoctoral scientist S. Saif Hasan; Purdue staff scientist Andrew Miller; Vanderbilt research scientist Gopal Sapparapu; Estefania Fernandez, a pre-doctoral student at the Washington University School of Medicine; Purdue assistant research scientist Thomas Klose; Purdue postdoctoral research associates Feng Long, Andrei Fokine and Jason C. Porta; Wen Jiang, a Purdue professor of biological sciences and chemistry; Diamond; Crowe; Kuhn; and Rossmann.

Future research will include work to study other antibodies.

“Different antibodies neutralize the virus in different ways, so we want to understand these mechanisms,” Rossmann said.

The research was funded by the National Institutes of Health.



from virus zika - Google News http://ift.tt/2mXUWNS
Potential Higher Zika Virus Transmission Risk from Donated Sperm in Florida Counties - Rare Disease Report

Potential Higher Zika Virus Transmission Risk from Donated Sperm in Florida Counties - Rare Disease Report

12:49:00 AM Add Comment
Just when you thought the Zika virus storm had subsided, the CDC has informed us that the virus is still causing havoc. 
The latest report from the CDC mentions that sperm donated in three Florida counties since June 15, 2016 may be infected with the Zika virus.

The Zika virus can be stored in the tissue banks of sperm from donators. The CDC explains that freezing sperm does not nicely inactive the virus. 

The three Florida counties on alert for this possible transmission through sperm donations are Miami-Dade, Broward, and Palm Beach.  The CDC recommends that sperm donor recipients may want to use donations from other sources at this time.

According to the CDC’s website, “Blood donations throughout the United States are tested for Zika with laboratory testing, resulting in the removal of Zika virus positive collections in multiple states and Puerto Rico. Testing for tissue donors, including semen donors, is not currently available; however, tissue donors are asked travel history questions, and if they have traveled to or live in an area of active Zika virus transmission they would be determined ineligible under current FDA guidance.”

The CDC recommends that healthcare providers should counsel their pregnant patients who might have been exposed to semen from men potentially infected with Zika virus about this risk.

What is Zika Virus

Zika virus is transmitted primarily by the Aedes mosquito. Zika virus can also be spread by sexual contact. Although 4 out of 5 people infected with Zika virus never develop symptoms, when symptoms do occur they may include fever, arthralgia, maculopapular rash, and conjunctivitis.

In addition, Zika virus infection during pregnancy can cause serious birth defects (e.g., microcephaly) and is associated with other adverse pregnancy outcomes.

Most cases of Zika infection in the United States are travel related and as people continue to travel to tropical areas where the Aedes mosquito is more common, the United States will continue to have cases of Zika virus throughout the country.



from virus zika - Google News http://ift.tt/2mXMIoQ
Five women who may have been infected with Zika, but were told by DC they were healthy, have given birth - Washington Post

Five women who may have been infected with Zika, but were told by DC they were healthy, have given birth - Washington Post

12:49:00 AM Add Comment

At least one woman with the Zika virus and four others who may have been infected but were mistakenly told last year they were healthy — because of botched tests at a D.C. government lab — have since given birth, according to health-care providers.

There have been no reports of babies born in the District during that time with microcephaly, the extreme neurological disorder associated with Zika that causes a baby’s head to be small.

But Zika can result in other birth defects that may not show up until a year after birth or longer, including hearing loss, irritability, difficulty swallowing, and cognitive, sensory and motor-skill problems. Children born to Zika-infected mothers need to be regularly monitored, health experts say.

The births ensure that it could be years before the full impact of mistakes made at the District’s public-health lab can be tallied.

The D.C. lab erroneously told at least nine pregnant women that they tested negative for Zika between July and December of last year. That’s when a new lab director discovered lab workers had overdiluted a solution used in testing and erred in entering a math formula in a spreadsheet used to calculate results.

The mistakes, first made public Feb. 9, prompted officials to ask the Centers for Disease Control and Prevention and other public-health laboratories to redo more than 400 tests that had been performed at the D.C. lab, including those for nearly 300 pregnant women.

Jennifer Smith, director of the D.C. Department of Forensic Sciences, which oversees the public-health lab, said on Feb. 23 that retesting was about halfway completed and had yielded one case in which Zika had been confirmed and eight others in which results were inconclusive. In those cases, patients had markers that suggested either Zika or a similar virus, such as dengue. Smith told the D.C. Council at the time that she expected retesting to be completed within weeks.

But the department has since declined to provide results of that retesting.

Council member Charles Allen (D-Ward 6), chairman of the public safety committee, said he was briefed Friday morning by Smith, who told him that the number of updated retests that confirmed a Zika infection or were inconclusive was higher than nine. He declined to elaborate, saying it was an unofficial tally and that he was told final numbers would be made public by the health lab in the coming days.

The Washington Post surveyed major health-care providers to see if any had been informed of patients with new test results that differed from their original results.

Unity Health Care, the city’s largest network of health centers, said it had been informed that six of its patients — all pregnant women — had their results changed upon retesting.

One woman had a confirmed case of a Zika infection, while results from the other five were inconclusive, said Diana Lapp, Unity’s deputy chief medical officer and vice president for medical administration.

The woman with Zika and four of the five others have since given birth, Lapp said.

The District’s public-health lab was one of 45 entities across the country approved to perform one of three tests for Zika.

The District appeared to be the only jurisdiction in the country to have mishandled the test, according to the CDC.

The Centers for Medicare and Medicaid Services (CMS) visited the lab at the end of February to review its operations and investigate how the mistakes were made. It is not clear what kind of disciplinary action regulators may take, if any, as a result of the fumbled virus testing.

Lapp said doctors have been working since they were informed of their patients’ new results, some of which were delivered last week, to locate and meet with the women.

Unity serves a largely low-income community that includes many immigrants.

“Health-care literacy is very low among some of our patients,” Lapp said, “to explain the results, and what they mean, and could mean, and the follow-up testing that’s required is not something that we have wanted to do by phone.”

Unity may also be contending with a problem of undocumented immigrants who are reluctant to be identified and placed in a national registry for tracking future health-care complications related to Zika.

Lapp said doctors are trying the best they can to explain the lab error to patients and prepare them for future testing and uncertainty about the health of their children.

“The amount of follow-up that they are being requested to do is not simple,” she said. “It’s not ‘Okay, you’re born, you’re fine.’ It’s a long road now.”

Lapp and other health-care providers said they were informed last week on a conference call with the D.C. Department of Health that they would be responsible for locating and informing their affected patients, and reporting any issues related to the retesting.

Allen said the responsibility to inform patients should lie with the city’s health officials, not private providers.

“It feels like there should be a higher sense of priority and urgency by [the agencies] to give these women clear information, not just for their own sake but for their children’s,” he said. “It makes me angry.”

Allen said he was told Friday that some of those who were possibly infected now live in Maryland. Lapp said another has since moved to Utah.

Interviews and public documents show that the testing debacle unfolded over a period of months last year during which the D.C. lab was in a state of turmoil — understaffed, lacking permanent leadership, spread thin on competing projects and relying on new employees to test for the emerging public-health threat in Zika.



from virus zika - Google News http://ift.tt/2naLyIQ
Sadar Banyak Dosa, Nikita Mirzani Pilih Bangun Masjid - Detikcom

Sadar Banyak Dosa, Nikita Mirzani Pilih Bangun Masjid - Detikcom

11:21:00 PM Add Comment
Jakarta - Artis sensasional Nikita Mirzani mengutarakan niatnya untuk membangun masjid saat ditemui di perayaan ulang tahunnya di Panti Asuhan Muhammadiyah, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Ia mengaku jika membangun tempat ibadah tersebut bisa menjadi tabungan hidup di dunia dan akhirat kelak.

"Karena Niki sadar diri sih, dosa Niki banyak," ujarnya saat ditemui di perayaan ulang tahunnya pada Jumat (17/3/2017) lalu.

Bintang film 'Moammar Emka's Jakarta Undercover' itu mengaku sudah membangun masjid di Bandung dan berencana membangun satu lagi di Jogjakarta. Masjid tersebut dibangun dengan menggunakan dana dari koceknya sendiri.


"Bandung udah, dan sudah dipake banyak orang, ini Jogja coming soon," jawab wanita penyuka traveling itu.

Lalu mau bangun berapa masjid lagi Niki?

"Sejalannya saja kalo rejekinya lagi banyak kayak tahun ini, kan ada tur 50 kota, ada film, bisnis lancar, jadi nggak ditargetin," pungkasnya.

Baca juga: Selamat! Tyas Mirasih dan Kekasih Resmi Tunangan

(ass/dal)

Photo Gallery

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20


from nikita mirzani - Google News http://ift.tt/2n46f8K
Asisten Julia Perez Jadi Buronan Nikita Mirzani - Showbiz Liputan6.com

Asisten Julia Perez Jadi Buronan Nikita Mirzani - Showbiz Liputan6.com

11:21:00 PM Add Comment

Liputan6.com, Jakarta Nikita Mirzani kini sedang mencari keberadaan, Lucky, asisten Julia Perez (Jupe). Nikita Mirzani mengaku ingin menyelesaikan kasus hukum yang dialaminya. Namun hingga saat ini, Lucky yang dianggap sebagai pemicu masalah malah tak diketahui keberadaannya. Bahkan, Jupe sendiri tak tahu dimana keberadaan asistennya.

Nikita Mirzani saat tiba di panti asuhan Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (17/3). Nikita Mirzani berencana menggelar syukuran ulang tahun bersama anak yatim di panti asuhan tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Nikita Mirzani pun sempat menggunggah foto percakapannya dengan Lucky, sambil melengkapi keterangan foto mencari keberadaan pria yang menuduh telah memukulinya itu.

"Karena duduk masalah dari dia. Niki sama Jupe nggak pernah berantem, cuman diomelin aja di sosmed," ujar Nikita Mirzani saat ditemui di pernikahan Sahal Fadli di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (19/3/2017).

Nikita Mirzani mengaku sempat bertemu Lucky pada 10 Maret 2017 lalu disebuah bar di kawasan Jakarta Selatan. Namun, setelah itu Lucky susah dihubungi dan tak pernah ada kabar.

"Terakhir Whatsapp doang, telepon nggak pernah diangkat. Jupe saja hubunginnya nggak bisa sebulanan. Dia sempat ketemu gue di Leon Launge, dia minta maaf sama gue," ujar Nikita Mirzani.

Nikita Mirzani ingin segera bertemu dengan Lucky, agar masalah hukumnya cepat selesai. Dan, sama sama mencabut laporan nya di Polisi.

Nikita Mirzani bersama dengan sejumlah wartawan dalam sebuah resepsi pernikahan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (19/3/2017)

"Dia ajak cabut laporan ke Polres bareng-bareng. Tapi dia nggak cabut," kata Nikita Mirzani.



from nikita mirzani - Google News http://ift.tt/2n3WJCG
Nikita Mirzani Suka No Bra Karena Takut Kanker - Warta Kota

Nikita Mirzani Suka No Bra Karena Takut Kanker - Warta Kota

11:21:00 PM Add Comment

WARTA KOTA, KALIBATA-Bintang film Nikita Mirzani (31) menegaskan kalau dirinyaa tidak suka menggunakan bra atau daleman, ketika menjalankan aktivitas.

Kebiasaan tidak menggunakan pakaian dalam tersebut terlebih tidak menggunakan bra dikarenakan Niki --sapaan Nikita Mirzani-- takut terkena kanker payudara.

"Orang pakai bra itu biasanya kena kanker. Karena peredaran darahnya gimana, lebih baik lepasin aja toh gak terbang ini," kata Nikita Mirzani saat ditemui di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (19/3/2017).

Oleh karena itu, janda dua anak ini menganjurkan agar setiap wanita lebih baik tidak menggunakan bra ketika beraktivitas.

"Yah mending dilepas aja (bra). Dari pada kenapa-kenapa kan," ucapnya.

Artis sensasional itu melanjutkan, tidak pernah menggunakan pakaian dalam sudah dilakukan sejak lama, ketika ia masih tinggal di Bali.

"Tidak pakai bra itu udah hobi dari dulu. Kalau dirumah gua di Bali, gua tuh cuman pakai celana dalam dan baju transparan aja kalau keluar rumah," ujar Nikita Mirzani. (Arie Puji Waluyo)



from nikita mirzani - Google News http://ift.tt/2mJumqP
Genap 31 Tahun, Ini Harapan Nikita Mirzani - Bintang.com

Genap 31 Tahun, Ini Harapan Nikita Mirzani - Bintang.com

11:21:00 PM Add Comment

Bintang.com, Jakarta Di samping citra kontroversial yang sudah kadung melekat, nyatanya Nikita Mirzani cukup punya kepedulian besar terhadap sesama. Terbukti, saat merayakan ulang tahun pada 17 Maret 2017, Nikita Mirzani merayakannya dengan cara yang berbeda.

Mengenai pemilihan tempat yang akan dibangun Masjid, Nikita Mirzani yang suka travelling itu mendapatkan saat jalan-jalan. Dan mana yang lebih membutuhkan di bangun masjid. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Ya, untuk merayakan usianya yang genap menginjak 31 tahun, Niki memilih berbagi bersama anak-anak di panti asuhan ketimbang menggelar pesta meriah. Bahkan, menurutnya, perayaan kali ini sudah yang kesekian kalinya ia merayakan ulangtahun di panti asuhan.

"Kalau ngerayain ulang tahun sudah hampir 4 tahun ini selalu sama anak-anak di panti asuhan yang beda-beda. Kenapa? Ya karena pengen berbagi kesenangan saja sama mereka," ucap Nikita Mirzani di Panti Asuhan Muhammadiyah, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2017).

"Kenapa kuenya masjid, karena tahun ini Niki mau bangun masjid lagi yang kedua, kemarin itu kan Niki bangun di Bandung, sekarang Alhamdulillah dapat rejeki jadi kayaknya tahun ini mau bikin lagi tapi mau bikin di daerah Jogja," ucap Nikita, Jumat (17/3).

Dan, dihari spesialnya tersebut, Niki pun tidak lupa memanjatkan harapan sebagai bentuk doa. Tidak yang muluk-muluk, janda dua anak itu hanya berharap bisa terus diberi kesehatan agar bisa terus bekerja dan menghidupi orang-orang yang ada di sekitarnya.

"Doa dan harapan Niki sih maunya selalu dikasih sehat biar bisa kerja, cari uang buat anak-anak Niki pastinya, buat karyawan-karyawan Niki juga, buat org yang membutuhkan Niki," pungkas Nikita Mirzani.



from nikita mirzani - Google News http://ift.tt/2n45nB9
Nah, Ada yang Nonjol di Dada Nikita Mirzani, Netizen: Nggak Pakai ... - Banjarmasin Post

Nah, Ada yang Nonjol di Dada Nikita Mirzani, Netizen: Nggak Pakai ... - Banjarmasin Post

11:21:00 PM Add Comment

BANJARMASINPOST.CO.ID - Nah, Nikita Mirani kembali bikin heboh netizen lewat akun Instagramnya. Niki mengunggah foto diri dan kedua anaknya ketika menghadiri acara pernikahan. 

Foto yang diunggah pada Minggu (19/3/2017) memperlihatkan kebersamaan Niki dan kedua buah hatinya, Loli dan Al. Tapi foto ini pula yang membikin netizen geleng-geleng kepala.

Niki yang mengenakan dress hitam dan outer motif macan terlihat tersenyum manis sambil berkacak pinggang.

Tak mau kalah dengan sang mama, kedua buah hatinya juga turut berpose.

Loli terlihat bergaya peace sambil menyunggingkan senyum manisnya.

Sedangkan sang adik, Al tampak mengikuti gaya sang mama yang juga berkacak pinggang.

Namun bukan momen kebersamaan Niki dan kedua buah hatinya yang jadi perhatian netizen.

Fokus mereka justru tertuju pada bagian dada Nikita Mirzani.

Pasalnya ada yang terlihat menonjol di dada ibu dua anak tersebut.

Bagian tersebut diduga adalah puting susu Nikita yang menonjol karena dirinya tak memakai bra.

Sontak, postingan Janda Sajad Ukra inipun langsung banjir komentar dari netter.

"@nikitamirzanimawardi_17 gk pake BH pasti. Kliatan pentil nya," komentar akun @danu_imlof.

@marisa9anugrah : 'Kok ada yg nonjol tuh ..pentil kah itu."

@masryan_20 : "Itunya keliatan pentil susunya haha."

@mridzkiwahyu : "Pentilnya ngamuk dikandangin mulu."

@liaalian : "Pentilnya ka nongol."



from nikita mirzani - Google News http://ift.tt/2n48t81