November ceria untuk Owi/Butet - BeritagarID

12:14:00 PM
Tontowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir melambaikan tangan ke arah penonton setelah menjuarai ganda campuran Hong Kong Open Superseries, Minggu (27/11/2016). Mereka menang atas Praveen Jordan (kiri) dan Debby Susanto di final.
Tontowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir melambaikan tangan ke arah penonton setelah menjuarai ganda campuran Hong Kong Open Superseries, Minggu (27/11/2016). Mereka menang atas Praveen Jordan (kiri) dan Debby Susanto di final. © PBSI

Setelah berhasil merebut medali emas Olimpiade 2016, banyak yang mengira bahwa ganda campuran top Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan sedikit bersantai. Apalagi kemudian mereka absen sepanjang September, termasuk dari dua superseries beruntun, Japan Open dan Korea Open.

Pasangan ini baru kembali ke lapangan pada awal Oktober untuk Denmark Open Superseries Premier. Namun, langkah mereka terhenti di babak kedua, kalah dari pasangan Tiongkok Wang Yilyu/Huang Dongping. Setelah itu Tontowi/Liliyana, populer disapa Owi/Butet, kembali absen dari French Open.

Waktu istirahat tersebut rupanya berhasil mereka manfaatkan untuk memulihkan diri dan langsung menunjukkan dominasi mereka kembali di nomor ganda campuran dunia.

November berubah menjadi ceria bagi pasangan peringkat ke-3 dunia ini.

Pertama, Owi/Butet meraja di Tiongkok dengan menaklukkan ganda tuan rumah Zhang Nan/Li Yunhui pada final Thaihot China Open Superseries Premier, 20 November.

Sepekan kemudian, Minggu (27/11), mereka kembali naik podium setelah menaklukkan Praveen Jordan/Debby Susanto, 21-19, 21-17, pada final sesama Indonesia di nomor ganda campuran Hong Kong Open Superseries.

"Luar biasa," ujar Liliyana kepada laman BWF World Superseries. "Setelah kami mendapat medali emas Olimpiade, orang-orang mungkin berpikir kami ingin istirahat dan tak mengejar prestasi lain. Tetapi kami membuktikan diri dengan keberhasilan di China dan Hong Kong."

Kemenangan tersebut merupakan kemenangan ketiga dalam tiga pertemuan antara dua ganda campuran Indonesia tersebut. Jadi sekarang skor 3-0 untuk Owi/Butet.

"Kami cukup puas dengan hasil ini. Dan kami harap bisa terus berprestasi lagi kedepannya. Kami sangat bersyukur, permainan kami sama-sama bisa maksimal hari ini," kata Tontowi kepada laman resmi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Walau bisa menang dalam dua gim langsung, Owi/Butet menyatakan pertandingan tersebut tidaklah mudah.

Mereka bahkan mengatakan gelar juara di Hong Kong tersebut sama sekali tak dikira karena lutut kanan Liliyana, yang cedera saat menghadapi ganda Korea Selatan Chol Sol Gyu/Chae Yoo Jung di semifinal China Open, belum 100 persen pulih.

"Tadinya kami sempat ingin memutuskan untuk mundur setelah Butet (Liliyana Natsir) agak cedera. Kami juga sempat ragu-ragu untuk main di sini," papar Tontowi.

"Tapi saya meyakinkan Butet bahwa kami bisa main di sini. Apalagi saya lihat arah angin di lapangan cocok buat kami. Jadi coba aja, kami paksa buat main di sini. Ternyata benar, hasilnya bisa maksimal."

Liliyana membenarkan bahwa cedera lutut kanan itu membuat dirinya kerap ragu untuk bergerak di tengah pertandingan. Namun, Tontowi bisa menutupi keraguan Butet.

"Tontowi juga banyak menutup di lapangan. Komunikasi kami berjalan baik, dan kami terus saling mendukung," ungkap Liliyana.

Hong Kong Open adalah turnamen terakhir dari rangkaian BWF Superseries tahun ini. Sebagai penutup tahun, BWF (Badminton World Federation) menyelenggarakan Dubai World Superseries Finals yang mempertemukan peringkat 1-8 dari setiap nomor.

Turnamen berhadiah total USD1 juta tersebut akan berlangsung pada 14-18 Desember di Dubai, Uni Emirat Arab.



from september ceria - Google News http://ift.tt/2gxp2mJ

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »