Belajar Astronomi, Mengintip Bulan hingga Saturnus - Tribun Jogja

9:58:00 AM

TRIBUNJOGJA.COM - Bintang, bulan, bahkan matahari menjadi benda langit yang menarik diamati bagi beberapa orang.

Terlebih jika terjadi fenomena gerhana, tentu akan menyita pehatian lebih banyak orang.

Namun rasanya kurang puas jika hanya melihat dari kejauhan saja. Akan lebih mantap rasanya jika dapat mengamati benda langit menggunakan teleskop. 

Beberapa waktu yang lalu sekelompok anak muda tengah asyik mengatur teleskop di kawasan nol kilometer Yogyakarta.

Mereka tergabung dalam Jogja Astro Club (JAC) tengah melakukan side walk untuk mengamati beberapa benda langit.

"Malam ini bisa lihat bulan, Jupiter, dan Saturnus," kata Agung, ketua JAC kepada Tribun Jogja.

Malam itu kawasan nol kilometer begitu terang oleh cahaya lampu di mana-mana. "Rame, banyak polusi cahaya jadi ada yang nggak bisa dilihat. Di bawah bulan itu sebenarnya ada Mars, tapi nggak begitu kelihatan," jelas Agung.

Tribun Jogja pun berkesempatan untuk melihat bulan dan Saturnus melalui teleskop yang telah disiapkan.

Dari bidikan lensa teleskop, bulan tampak begitu memukau. Begitu pula Saturnus, planet yang memiliki cincin ini dapat terlihat cukup terang melalui bantuan teleskop.

Memang, malam itu sedang tejadi peristiwa oposisi Saturnus. "Bumi sedang berada di antara matahari dan planet Saturnus, namanya oposisi Saturnus," jelas Agung.

Selain Saturnus, tampak pula Jupiter. "Ada Jupiter juga, itu yang di atas itu Jupiter," kata Agung sambil menunjuk titik kecil bercahaya di langit tepat di atas kepalanya.

Musim kemarau ini, menurut Agung memang merupakan waktu yang baik untuk mengamati benda langit. "Setelah matahari terbenam ada planet Venus," ujarnya.

Tak hanya seputar benda langit saja, Agung dan teman-temannya juga menjelaskan tentang alat yang mereka gunakan untuk melihat benda langit.

"Ada teleskop refraktor, dia pakai dua lensa. Ada juga reflektor, yang tabungnya lebih gede," kata Agung.

Ia juga menambahkan, kerja teleskop tidak tergantung pada jarak, tetapi memperbesar obyek. "Bukan jauh dekatnya, tapi membuat obyek lebih detil atau jadi lebih besar. Perbesaran ini dipengaruhi oleh lensa," jelas Agung. (tribunjogja)



from Gerhana Matahari Cincin - Google News https://ift.tt/2lNBnYK

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »