Fenomena Gerhana Rembulan - Harian Bhirawa (Siaran Pers)

5:37:00 AM

Foto Ilustrasi

Besok, fenomena jagadraya berupa gerhana rembulan total akan menghiasi atmosfir langit Indonesia. Berbagai mitos (positif maupun negatif), biasanya akan beredar di tengah masyarakat. Tak terkecuali mitos yang dikait-kaitkan dengan politik. Terutama di medsos (media sosial), akan ramai dengan posting-an peramalan. Tetapi agama (Islam) mengajarkan, bahwa gerhana rembulan (maupun matahari), merupakan tanda kesetiaan. Seluruh planet tunduk pada sunnatullah (perintah Ilahi).
Beberapa masjid besar telah menyiapkan peralatan (teropong) untuk melihat gerhana rembulan. Karena akan disusul dengan shalat gerhana. Fenomena gerhana rembulan (total) akan berproses pada Rabu malam, 31 Januari (2018) lepas shalat Isya’.Gerhana ini, jika tidak tertutup mendung, bisa dilihat dengan mata telanjang. Pada zaman pra-millenium, gerhana biasa dikaitkan dengan peristiwa besar. Termasuk wafat-nya tokoh besar.
Berbagai bangsa, di Amerika, China, Jepang, Perancis sampai Afrika, memiliki mitos tentang gerhana. Termasuk Columbus (penjelajah dunia) pernah memanfaatkan gerhana bulan dengan mitos kemarahan dewa di Afrika. Di Jawa, lebih lagi. Umumnya, dihubung-hubungkan dengan situasi buruk.Mitosnya (Jawa), gerhana, merupakan penampakan Betara-kala(lambang tokoh berperilaku buruk) menelan rembulan.
Di China, gerhana disebut “chih,” yang berarti makan. Karena di-mitos-kan, seekor naga langit sedang melahap rembulan. Di Jepang, saat gerhana, merupakan penebaran racun dari langit, menyebabkan berbagai penyakit. Maka masyarakat menutup sumur agar tidak dicemari racun yang disebar ke bumi saat gerhana. Begitu pula bangsa Arab (kuna), memahami gerhana sebagai pertanda situasi buruk.
Tetapi mitos tentang gerhana (matahari maupun rembulan), diluruskan pada sekitar dekade tahun 630-an Masehi. Saat itu 27 Januari tahun 632 M, warga Madinah (Arab) dilintasi gerhana matahari cincin (sebagian). Benar, terjadi raut sedih pada wajah nabi Muhammad SAW. Ternyata raut sedih, disebabkan wafatnya putra beliau (Ibrahim r.a.). Peristiwa wafatnya putra Nabi SAW, dikaitkan dengan pertanda gerhana.
Seperti pada peristiwa gerhana (rembulan) sebelumnya, 20 November tahun 625 Masehi, Nabi SAW mengajak melaksanakan shalat gerhana. Pada hadits (shahih) dinyatakan, bahwa kedua planet, matahari dan rembulan, merupakan tanda kekuasaan-Nya. Dan kedua gerhana (matahari dan bulan) bukan pertanda kematian maupun kelahiran. Usai shalat gerhana, Nabi SAW ber-khutbah). Isinya memerintahkan untuk berdoa, ber-takbir serta ber-sedekah.
Pada dekade itu peradaban astronomi mengalami revolusi pemahaman. Diantaranya, pernyataan tentang bentuk bumi yang bulat (bagai kelereng). Ingat dulu, Galelia Galileo, dihukum mati oleh rezim gereja karena menyatakan bentuk bumi yang bulat. Sehingga pengertian tentang bumi yang datar (tidak bulat) terus berlaku, sesuai dengan “perasaan” panca-indera.
Sampai sekarang, banyak komunitas masih menentang bentuk bumi bulat.Ke-astronomi-an, baru dikembangkan oleh ilmuwan muslim pada sekitar abad X dan XI. Salahsatunya, astronom Al-Yunus, yang mendalami pergerakan rembulan, bumi dan matahari. Serta penggunaan astrolabe (semacam teropong bintang) berdiameter 1,4 meter. Hasilnya,berupa catatan sangat detil berupa 10 ribu kedudukan matahari, bumi dan rembulan dalam setahun.
Tak terkecuali, rekaman sunnatullahtentang gerhana rembulan dan matahari. Karena perputaran itu, posisi antara matahari dengan bumi dan rembulan, bisa pada satu garis lurus. Bumi, bisa menutup cahaya matahari untuk rembulan, disebut gerhana rembulan. Begitu pula rembulan bisa menutup cahaya matahari untuk bumi, disebut sebagai gerhana matahari.
Ironisnya, gerhana masih dimanfaatkan beberapa paranormal ecek-ecek, sebagai ramalan. Beberapa paranormal meramal akan terjadinya kegaduhan politik, ekonomi, maupun bencana alam. Padahal kegaduhan politik, sudah biasa terjadi, sebelum terjadinya gerhana. Begitu pula bencana (alam) besar sekelas tsunami, terjadi tanpa didahului gerhana.

——— 000 ———



from Gerhana Matahari Cincin - Google News http://ift.tt/2DUzzrH

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »